Kau seperti bintang
Berpendar pendar di langit kelam
Mempesonaku kala malam tiba
Aku suka cahayamu
Tak seterang bulan
Tapi selalu memikatku kala kutengadahkan wajah
Mungil..memukau..
Itulah kau .
Dulu aku tak suka bintang,
Untuk apa melihat bintang jika ada bulan disampingnya?
Tapi pemikiran itu runtuh dalam sekejap kala kudikungkung pesonamu
Ternyata bintang itu... Memikat.
Sungguh, aku menyukai bintang
Tapi apa dayaku jika ternyata bintang sudah menautkan sinarnya?
Kepada bintang lagi kah?
Atau pada langit yang selama ini menaunginya?
Aku tak bisa menjadi bintang juga langit
Jadi, aku harus bagaimana?
Jika kukatakan bahwa aku yang bukan bintang juga langit ini menyukaimu,
Akankah kau datang padaku?
Barang sedetik?
Tak bisakah kau beranjak dari sana sebentar saja?
Biarkan aku melihat sinarmu dari dekat
Tak adakah ruang untuk ku?
Sedikit pun tak ada?
Apa sinarmu memang hanya untuknya?
Tak bolehkah aku memilikinya?
Dimalam tempatmu bersinar
Kubisikan untuk yang kesekian kalinya...
Aku...
mencintaimu...
1 komentar:
kayaknya kenal sama puisi diatas :)
Posting Komentar