Rabu, 31 Oktober 2012

a poem from Akira to Keiko

Kau seperti bintang Berpendar pendar di langit kelam Mempesonaku kala malam tiba Aku suka cahayamu Tak seterang bulan Tapi selalu memikatku kala kutengadahkan wajah Mungil..memukau.. Itulah kau . Dulu aku tak suka bintang, Untuk apa melihat bintang jika ada bulan disampingnya? Tapi pemikiran itu runtuh dalam sekejap kala kudikungkung pesonamu Ternyata bintang itu... Memikat. Sungguh, aku menyukai bintang Tapi apa dayaku jika ternyata bintang sudah menautkan sinarnya? Kepada bintang lagi kah? Atau pada langit yang selama ini menaunginya? Aku tak bisa menjadi bintang juga langit Jadi, aku harus bagaimana? Jika kukatakan bahwa aku yang bukan bintang juga langit ini menyukaimu, Akankah kau datang padaku? Barang sedetik? Tak bisakah kau beranjak dari sana sebentar saja? Biarkan aku melihat sinarmu dari dekat Tak adakah ruang untuk ku? Sedikit pun tak ada? Apa sinarmu memang hanya untuknya? Tak bolehkah aku memilikinya? Dimalam tempatmu bersinar Kubisikan untuk yang kesekian kalinya... Aku... mencintaimu...

1 komentar:

ayu lestari saputri mengatakan...

kayaknya kenal sama puisi diatas :)

Posting Komentar