Sabtu, 29 Juni 2013

kaca berburam, kaca pecah!

Dunia ini bagai kaca berburam
Penuh dengan embun-embun kelabu
Seperti masa lalu
Kupandang kaca itu..
Hitam-keabu-abuan-putih
Tak ada warna selain itu
Kupandang lagi.
Praang!
Tiba-tiba kaca pecah
Bersamaan tubuhku,
pecah berkeping-keping
Kaca
dan
Tubuhku
Tak bernyawa
Karena dunia,
memang tak bernyawa

Jumat, 17 Mei 2013

Lomba Menulis Cerpen “Setiap Kota Punya Cerita Cinta” by Crew UNSA


(DL: 9 Juni 2013)

Banyak kenangan terukir saat kita singgah dan tinggal disebuah kota. Kenangan manis, kenangan pahit bahkan mungkin menyakitkan. Anda tengah merajut kasih di kota Bandung, menikmati kebahagiaan saat berbulan madu di Denpasar, atau hubungan kalian kandas justru saat kalian liburan di Surabaya?
Semua bisa Anda tuangkan dalam sebuah cerpen romantis dan ikutkan dalam lomba menulis cerpen romance bertemakan ‘Setiap Kota Punya Cerita Cinta’ yang diselenggarakan oleh UNSA.
Berikut syarat-syarat mengikuti lomba:
Cerpen yang diinginkan berbentuk romance murni (bukan komedi) dengan tema umum ‘Setiap Kota Punya Cerita Cinta’, kota yang dimaksud adalah kota-kota di dalam negeri saja.
Cerpen boleh berdasarkan kisah nyata atau hanya fiktif belaka.
Judul cerpen harus mengandung ‘nama kota’ yang menjadi setting utama dari cerpen yang ditulis. Contoh : ‘Denpasar Moon’, ‘Kamu, Bogor dan Hujan’, ‘Cintaku Tertinggal  di Kota Gudeg’, dll.
Syarat naskah setebal 10-15 halaman, spasi 2, font Times New Roman ukuran 12 pts, ukuran kertas A4, justified, margin : 4 (atas) - 3 (bawah) - 3 (kanan) - 4 (kiri), satuan dalam sentimeter.
Kirimkan karya original kamu yang belum pernah dipublikasikan di media manapun ke email:unsaku27@yahoo.com.
Judul email: #CerpenRomance, format file: nama penulis+judul cerpen. (Contoh:  Aiman Bagea+Cintaku Tertinggal di Kota Gudeg).
Sertakan juga biodata narasi kamu di akhir naskah dan sertakan juga biodata lengkap (berisi nama asli, alamat lengkap, nomor HP, nomor rekening bank), silakan digabungkan dalam satu file word sekaligus.
Setiap peserta wajib follow twitter penyelenggara lomba ini yaitu: @unsa27 dan @de_teens
Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah terbaik. 
Lama penjurian 1 bulan.
Update daftar peserta lomba sebanyak dua kali saja, yaitu: 1 minggu sebelum lomba berakhir dan 4 jam setelah lomba ditutup.
Hadiah bagi pemenang:
Dicari antara 10-15 pemenang
Juara 1  : Uang Tunai  Rp 500.000,-
Juara 2 : Uang Tunai Rp 300.000,-
Juara 3 : Uang Tunai Rp 200.000

Hadiah hiburan : 
Untuk semua naskah yang lolos namun tidak menjadi juara masing-masing menerima uang tunai @Rp 100.000,- 
Semua peserta yang lolos mendapat 1 eks buku tanda terbit dari De Teens.
Semua peserta yang lolos mendapat 1 eks buku (boleh pilih: ‘Si Jola’ karya Diba Azzukhruf dkk, ‘Hantu Obesitas’ karya Dang Aji dkk atau ‘Jendela Dua Mata’ karya Hermawan WS dkk), dan juga masing-masing mendapat 1 pin exclusive dari UNSA.
Lomba ini berlangsung sejak 10 Mei – 9 Juni 2013, pukul 12.00 siang.
Ayo, tuliskan kisah cinta Anda dan si dia di kota-kota yang Anda singgahi atau diami agar menjadi bacaan yang indah, romantis dan disukai oleh pembaca seantero tanah air!
Lomba cerpen ini merupakan kerja bareng antara grup UNSA dengan penerbit remaja De Teens.
Salam,
-Crew UNSA.

Lomba Menulis Cerpen “Komedi Romantik” Netbook ASUS


(DL: 20 Mei 2013)

Pengampu #KampusFiksi dan DIVA Press dan Mayoko Aiko pengampu Komunitas Cendol dan Universal Nikko memutuskan bekerja sama mengadakan LOMBA MENULIS CERPEN BERTEMA #KOMEDI-ROMANTIK.
So, kalian yang mengaku penulis, cendolers, dan pejuang nulis di DIVA Press, jangan lewatkan wadah istimewa ini! Disediakan gadget menarik sebagai hadiah: Netbook ASUS! Bagi satu orang penulis cerpen tergokil!
Untuk info lebih lengkap, silakan simak ketentuan berikut ini!
Ketentuan Lomba:
Tulis cerpen dengan tema #KomediRomantik, segmen remaja (teenlit). INGAT: komedi = gokil, gila, lucu, bikin ngekek. Romantik: segala jenis romantika dunia remaja. Kekuatan romantiknya dan gokilnya kan menjadi poin utama!
Panjang cerita 10-15 halaman.
Gunakan gaya bahasa yang ringan khas remaja. Tidak kaku, tapi bebas.
Naskah diketik dengan font Times New Roman ukuran  12 pts spasi ganda (spasi 2).
Ukuran kertas A4 dengan page setup: 4 – 3 – 4 – 3  (kiri-kanan-atas-bawah).
Naskah dikirim ke email:divapress.universalnikko@gmail.com dengan subjek “#KomediRomantik
Naskah dikirimkan dalam format file WORD melalui lampiran. Badan email biarkan tetap kosong.
File naskah word diberi judul dengan format sebagai berikut:
  • Nama penulis (spasi) (judul cerpen).
  • Misalnya: Putri Cetar Myunk (Cintaku Hakprett!)
Penerimaan naskah dari tanggal 21 April 2013 – 20 Mei 2013maksimal pukul 16.00 WIB.
Sertakan biodata lengkap dari masing-masing kamu (nama lengkap, alamat, no telepon) plus alamat twitter, di halaman terakhir/halaman belakang karya kamu.
Penjurian:
Penjurian akan dilakukan maksimal 30 hari setelah penerimaan naskah terakhir.
Juri akan memilih dan menerbitkan 20 naskah unggulan dan menentukan satu naskah yang dianggap terbaik (juara pertama) untuk mendapatkan 1 netbook Asus.
Seluruh peserta yang naskahnya diterbitkan akan mendapat buku terbitan lomba tersebut dari dan sertifikat penghargaan.
Keputusan juri bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

Lomba Menulis Cerpen Tema Bebas Oleh RetakanKata Juara 1: 1jt + Blog Premium


(DL: 31 Mei 2013)

Lomba menulis cerpen RetakanKata 2013 ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu Kategori A –untuk umum-, dan Kategori B, -untuk buruh migran-, dengan ketentuan lomba sebagai berikut:
Ketentuan Pendaftaran
Lomba ini terbuka bagi siapa saja, baik WNI maupun WNA di mana pun berada dan memiliki kartu identitas (KTP/KTM/SIM/Kartu Pelajar, Surat Ijin Tinggal atau Passport).
Peserta dapat mendaftarkan diri dengan menggunakan formulir pendaftaran yang dapat diunduh dari sini.
Formulir pendaftaran diisi dan dilampiri dengan fotokopi kartu identitas yang masih berlaku serta naskah cerpen yang dilombakan. Formulir pendaftaran berikut lampirannya tersebut, diunggah melalui menu Unggah Naskah Lomba Cerpen 2013. Dengan mengunggah file, peserta berarti SUDAH MENDAFTARKAN DIRI.
Lomba ini tidak dipungut biaya (GRATIS!)
Batas akhir 31 Mei 2013 pukul 24.00. Lewat tanggal tersebut, peserta tidak dapat lagi mengunggah naskah cerpen.
Ketentuan untuk Masing-masing Kategori
Kategori A
Kategori ini terbuka untuk umum. Sepanjang memenuhi persyaratan pendaftaran, siapa saja boleh turut serta dalam lomba ini. Untuk kategori A, 1 peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah cerpen.
Tema untuk Kategori A tidak dibatasi, dengan kata lain BEBAS.
Kategori B
Yang diijinkan mendaftar untuk kategori ini adalah buruh migran di mana pun mereka berada. Kartu identitas yang digunakan adalah passport dan jika passport ditahan pihak lain, dapat melampirkan KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) atau KTP dengan pernyataan yang menjelaskan mengapa passport tidak dapat dilampirkan. Satu peserta buruh migran dapat mengirim 1 naskah cerpen untuk kategori A dan 1 naskah cerpen untuk kategori B.
Tema untuk Kategori B: Jalan Sunyi Sang Buruh Migran.Dengan kata lain, tema ini MENCERITAKAN pengalaman yang menarik maupun tidak menarik, yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan seorang buruh migran. Penceritaan tidak harus menggunakan sudut pandang orang pertama (AKU).
Ketentuan Naskah Cerpen
Cerpen yang dilombakan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk apa pun, baik sebagian maupun seluruhnya, baik di media cetak maupun portal dan blog pribadi.
Cerpen tidak sedang diikutkan dalam perlombaan serupa.
Cerpen ditulis dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia.
Cerpen adalah karya asli penulis, bukan karya orang lain, bukan saduran, bukan jiplakan sebagian atau seluruhnya.
Cerpen diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman, font 12, pada kertas A4 dengan spasi 1,5 margin 4 cm dari atas, 4 cm dari kiri, 3 cm dari bawah, 3 cm dari kanan,
Cerpen setidaknya mengandung jumlah kata antara 1500 sampai dengan 3000 kata, termasuk judul, catatan kaki dan referensi.
Cerpen tidak mencantumkan nama pengarang.
Cerpen tidak diijinkan dilampiri gambar, foto atau ilustrasi.
Cerpen tidak diijinkan menggunakan judul berbahasa asing. Penggunaan bahasa asing atau bahasa daerah dalam naskah diijinkan dengan memberi catatan kaki untuk memudahkan pembaca memahami cerita.
Cerpen tidak harus berisi pesan moral atau nasehat. Ini lomba cerpen, bukan lomba menjadi motivator.
Hadiah
Kategori A
Juara I uang tunai Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) + 1 free blog premium senilai Rp 500.000, 00 per tahun  selama 2 tahun + buku kumpulan cerpen hasil lomba.
Juara II uang tunai Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) + 1 free blog premium senilai Rp 500.000, 00 per tahun  selama 2 tahun + buku kumpulan cerpen hasil lomba.
Juara III, 1 free blog premium senilai Rp 500.000, 00 per tahun  selama 2 tahun + buku kumpulan cerpen hasil lomba.
Juara IV – XV, mendapat buku kumpulan cerpen lima belas terbaik.
Kategori B
Juara I  uang tunai $100 (seratus dollar) + 1 free blog premium senilai Rp 500.000, 00 per tahun  selama 2 tahun + buku kumpulan cerpen hasil lomba.
Juara II uang tunai $50 (lima puluh dollar) + 1 free blog premium senilai Rp 500.000, 00 per tahun  selama 2 tahun + buku kumpulan cerpen hasil lomba.
Juara III, 1 free blog premium senilai Rp 500.000, 00 per tahun  selama 2 tahun + buku kumpulan cerpen hasil lomba.
Juara IV – XV, mendapat buku kumpulan cerpen lima belas terbaik.
Ketentuan lain
Semua cerpen yang dilombakan menjadi milik blog RetakanKata dan boleh dipublikasikan di RetakanKata Network.
Lima belas cerpen terbaik dari masing-masing kategori, menjadi milik bersama yaitu penulis dan RetakanKata Network.
Keputusan juri atas lomba ini tidak dapat diganggu gugat.
Apabila di kemudian hari ditemukan pelanggaran atas ketentuan lomba ini, maka tanggung jawab sepenuhnya ada pada penulis dan dikenai sanksi pencabutan penghargaan sebagai pemenang lomba, serta mengganti kerugian yang ditimbulkan.
Hadiah berupa blog dan buku tidak dapat diganti dengan uang.
Timeline:
DL pendaftaran dan pengiriman naskah 31 Mei 2013 pukul 24.00
Pengumuman lomba 28 Juli 2013.
Contact person
Redaksi RetakanKata.
Facebook RetakanKata Redaksi
FansPage RetakanKata (Blog Seni dan Budaya)
Twitter @retakankata
Gtalk & Email: retakankata@gmail.com
SMS & whatsapp: 085958551155
PIN BB 29A7EA64
Anda dapat mengunduh FORMULIR PENDAFTARAN berikut ini dan Anda diijinkan untuk mengubah atau membuat sendiri sesuai dengan bentuk yang dicontohkan.



LINK FORMULIRNYA :
https://bukuonlinestore.com/wp-content/uploads/2013/03/FORMULIR-PENDAFTARAN-LOMBA-CERPEN.pdf

CERBUNG_MOKUS (monyet tikus) DARI TWITTER PART 1 : Dasar Raja Narsis!


@Virgo01_ : Aduuh, gue gada maksud tuk sombong pada kalian, swear! Mention-mention kalian pada tenggelem. Jangan ngejudge gitu dong
@Virgo01_ : Sorii banget buat cewek-cewek yang udah muji gue, tanpa kalian gue berasa gada artinya. Tapi sori gue gak bisa balas mention kalian satu-satu.
@Virgo01_ : For girlies my lovely, thanks atas mention kalian. Sumpah! Gue ampe speechless liat mention2 kalian. Gue emang ganteng sih, bnyak yg nyadar kogh!
@Virgo01_ : Untuk sementara ini, gue masih jomblo, gue gak tega kalo ama cewek-cewek yang mau ama gue patah hati gara-gara gue pacaran.
Mungkin sebagian cewek-cewek yang sudah masuk ke lingkaran gombalan basi cowok satu ini berteriak histeris, tertawa gembira sekeras-kerasnya, bahkan lompat-lompatan. Tapi untuk cewek yang satu ini, dia yang sangat anti gombalan-gombalan cowok hanya mengerucut bibirnya semonyong mungkin, ia rasanya ingin muntah saat ini, tak habis pikir, ada cowok yang kepedeannya mengalahi sejagad raya. cewek tersebut berambut panjang bergelombang, bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir tipis, dan lesung pipi yang membuatnya sangat mungil dan tidak membosankan jika dipandang, sebut saja Aletha Dwi Anggraeni.
Letha hanya menggeleng-geleng kepalanya berulangkali. Ia pun membalas tweet si cowok kepedean bin narsis itu.
@AlethaChan : Helloo, demi apa! Kamu kepedean bin narsis banget :p :P RT @Virgo01_ : Untuk sementara ini, gue masih jomblo, gue gak tega kalo ama cewek-cewe
Klik Send ...
Semenit kemudian...
@Virgo01_ : @AlethaChan Siapa loee ?! suka-suka gue dong! Mulut-mulut gueee! :P
Letha mengernyit heran... ‘Apaaa?’ batinnya dalam hati.
@AlethaChan : @Virgo01_ Eh kamu kok malah nyolot ? nyantai aja dong! Santai kayak di pantai. Ntar kalo marah2 trus, jadinya tua bin keriput kamuu! rasain!
Tak lama cowok itu membalasnya, dengan segera Letha membacanya.
@Virgo01_ : @AlethaChan Heh LOE! Who are you?! Gue gak tahu masalah loe! Intinya loe datang-datang ke mention gue, gak muji gue lagi! LOE yang nyolot duluan BEGO!
“Tenang Letha, stok kesabaran kamu masih banyak kok.” Katanya pada diri sendiri sembari mengelus-ngelus dadanya.
@AlethaChan : @Virgo01_ Muji kamu? Hoekz! Mending aku nyiket toilet hotel ampe sebulanan daripada muji kamu! Whatever kamu bilangin aku bego, nyolot dll!
Semenit kemudian ...
@Virgo01_ : @AlethaChan Ow ow! Segitu susahnya muji gue yah! Apa susahnya sih! Guee kan cakeeepp
Nah, ini nih. Letha paling tidak suka melihat cowok yang genit, narsis, kepedean! Dengan emosi yang menggebu-gebu, Letha membalas mention dari cowok rese itu.
@AlethaChan : @Virgo01_ Cakeeep? Apa kamu bilang?! Aku gak dengaarr! Dasar raja narsis cap monyet kerdil! Ke kandang monyet aja sonooo! :p
@Virgo01_ : @AlethaChan Kok gue dibandingin ama monyet sih! -_- gue kan asli 100% ganteng banget. Lagian coba deh liat avatar gue (photo profile), jelas banget kalo gue cakep
@AlethaChan : @Virgo01_ MONYET KERDIL LAGI SAKIT JIWAAAA!!!
@Virgo01_ : @AlethaChan ELO YANG SAKIT JIWAA TIKUS JELEK!!!!!
@AlethaChan : @Virgo01_ MONYET KERDIL, COKELAT BUSUK, KECIL KOTOR, SUKANYA CUMAN GELANTUNGAN DIMANA-MANA!!!!!!!!!!
@Virgo01_ : @AlethaChan TIKUS JELEK, ITEM, BESAR, SUKANYA NGERUSAK, BAU, IDUP LAGI!!
Alhasil Letha melempar  ponselnya dan mendarat mulus di kasur empuknya. Seketika ia menghadap pada sang ponsel, napasnya terengah-engah. Ia pun berkacak pinggang sembari berteriak, “MONYET KERDIL SI RAJA KEPEDEAN, NARSIS, SOK GANTENG, SOK KECAKEPAN, KE LAUT AJA SONOO, CIUM TUH HIU!”
“Tapi aku kan baru kenal dia saat ini, trus ngapain juga aku ngurusin urusan orang ? ckck, tapi gue sebel banget liat tweet-tweet nyaa. Huhh!” Lanjutnya pada diri sendiri. Ia menerawang sembari menjatuhkan dirinya pada kasur empuknya.
Tiba-tiba terdengar suara khas tanda pemberitahuan facebook atau twitter pada Blackberry milik Letha, ia mendelik kesal, Letha berpikir mungkin saja monyet itu kembali me-mentionnya. Ia pun mengambil malas ponselnya. Namun, mata Letha tiba-tiba berbinar. Jantungnya berdegup keras. Tak sadar ia tersenyum sumringah melihat nama profil twitternya.
@RenoRenoReno : @AlethaChan Lagi ngapain Tha? Gue bete banget di sini.
Yap! Reno, sang cowok yang lembutnya minta ampun, baik dan ramah pada Letha, asik diajak ngobrol, gak ngebosenin. Membuatnya berdua nyaman satu sama lain. Meskipun Letha tidak bertemu dengan Reno, tapi ia sangat berharap bertemu, bertatap mata dengan cowok itu.
Letha pun sadar dari lamunannya, dengan cepat ia membalas mention si Reno.
@AlethaChan : @RenoRenoReno Aku lagi malas-malasan Ren. Samaaa, aku juga bete banget. Aku gondok bin jengkel banget ama tuh orang, pengen nonjok rasanya.
Reno dari seberang sana hanya heran, “tumben banget!” katanya pada diri sendiri.
@RenoRenoReno : @AlethaChan Emang kamu diapain Tha ? sampe-sampe pengin nonjok orang. Siapa tuh orang? Hehe, kepo dikit boleh dong ^^
Letha pun tersenyum tipis membaca candaan Reno yang sama sekali bukan candaan, ia pun bernapas lega, emosinya yang terbakar kemana-mana tiba-tiba menguap ketika Letha mentionan dengan Reno.
@AlethaChan : @RenoRenoReno Ada lah pokoknya, eh kita gak usah bahas ini lagi dong, cari topik lain aja, yah yah ?
@RenoRenoReno : @AlethaChan Hahah okelah, tapi janji cerita yah, sekali-kali berbagi cerita dong. Nah! Sekarang ceritain gue dong about kota loe.”
Seketika Letha pun bercerita dengan semangat yang menggebu-gebu. Yap! Ia dan Reno berbeda kota, sangat jauh. Reno tinggal di Jakarta, dan Letha sendiri tinggal di kota Makassar.
Mulai dari makanan khas nya, tempat wisatanya, tari tradisionalnya dan masih banyak lagi. Hingga Letha pun lupa waktu saking asyiknya mentionan dengan Reno.
***
Reno tersenyum manis, kadang juga tertawa kecil sembari tetap menatap ponselnya. Ia sibuk twitteran dengan gadis bernama Letha itu. Gadis yang membuat dunia maya nya berwarna-warni. Ketiga sahabatnya menoleh heran pada Reno.
“Eh, elo udah gila yah Ren, daritadi kami bertiga ngeliatin elo tauu, senyam-senyum sendiri, ketawa-ketawa sendiri. Ada apa sih?” ucap Elena sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
“Hahaha, dasar, gue gak gila kok tenang aja.” Tutur Reno sembari tersenyum misterius.
“Alaaahh! Palingan gebetan baru lagi tuh. Dasar elo Ren! Habis putus embat cewek lain lagi!” suara bariton itu mengejutkan ketiga sahabatnya.
“Elo kenapa sih Virgo?! Daritadi muka loe kusut banget! Elo juga kalau gue ajak bicara bawaannya emosi mulu!” Kellan pun angkat bicara setelah diam beberapa saat. Cewek blasteran Skotlandia tersebut menatap tajam pada cowok berambut spike yang sedang mengeluh pelan.
Reno mengangkat alis tanda heran, “Elo kenapa Virgo?”
Elena cuman mengangguk pelan. Tapi dalam hatinya ia sangat khawatir. Dari semua sahabatnya, Elena lah yang paling dekat dengan Virgo.
“Aaah! Udah deh! Gak usah sok ngurusin gue, loe loe pade gak ngeliat muka gue? GUE LAGI BAD MOOD GARA-GARA TU TIKUS JELEK!”
Reno dan Kellan terperangah, terlebih Elena. Ia sampai membuka mulutnya lebar-lebar.
“Elo kenape ? Sejak kapan loe bad mood ama tikus ? Ya ampun, elo gila beneran yah? Ckck.” Reno menggeleng kepalanya berulangkali. Ia menganggap Virgo hanya main-main.
“GUE GAK GILA BEGO! GUE BENERAN BAD MOOD!! UDAH DEH, KALO LOE CUMANNYA MENCELA, MENDING LOE GAK USAH DISINI, GUE PENGEN SENDIRI!” semprot Virgo.
“Kayaknya Virgo lagi PMS nih!” ejek Kellan. Dapat dipastikan muka Virgo merah membara saking emosinya. Kellan hanya tertawa tanpa suara.
“Udah deh, gak usah bertengkar. Loe-loe pade gak malu-maluin apa?! Ini tempat umum loh! Ckck,” Elena mencairkan emosi di antara sahabatnya sembari menunjuk papan cafe sederhana bertuliskan MOCHA JAZZ. Sederhana tapi terkesan elegan, dimana alunan musik jazz terdengar tenang. “Dan Loe Virgo, loe lebih baik pulang ke rumah dulu. Biar loe lebih tenang, daripada loe marah-marah gak jelas di sini, ntar loe malah ditabok ama penjaganya.” perlahan Elena menggenggam tangan Virgo, tangan hangatnya menjalar di saraf-saraf Virgo, membuat Virgo seketika tenang. Tak sadar Virgo tersenyum tipis. “Thanks yah El, loe emang baik banget. Loe paling ngerti keadaan gue.” Virgo pun mengalihkan pandangannya ke arah Reno dan Kellan. “Maafin gue yah teman-teman. Gue beneran bad mood hari ini, suer deh.”
“Haha, gak apa kali. Gue juga Bro! Gue minta maaf yah, omongan kasar gue bikin loe tambah bad mood.” Ucap Reno sembari menepuk pundak Virgo tanda senang.
Virgo hanya membalas tepukannya tanda persahabatan.
“Gue juga Go, maafin gue yah! Omongan gue juga ngaco banget. Mana ada cowok PMS! Hehe.” Kellan hanya menampakkan cengiran khasnya. Membuat Virgo tertawa lepas.
Seketika Virgo menatap satu-satu sahabatnya. Menatapnya dalam diam. Pandangan matanya terlihat serius. Membuat Reno, Elena, dan Kellan saling berpandangan tanda heran, mereka pun memilih diam, menunggu pembicaraan Virgo yang selanjutnya. Karena mereka yakin, ada sesuatu yang tidak beres.
Hening. Sunyi. Diam.
“Loe-loe kok pada diam sih! Ahaha, elo kira gue ada masalah apa? haha. Gue cuman mau bilang, gue gak bad mood lagi, itu karena elo elo pada. Sahabat-sahabat gue yang terbaik. Yang entah kenapa gue bisa bersahabat ama 2 nenek lampir and 1 monster ini! Haha.”
Alhasil, ketiga sahabatnya menjitak bareng kepala Virgo.
“Dasar elo Go! Gue kirain ada apa, eh ternyata mood elu udah bagus. Yaa, sip lah kalo gitu. Gak merepotkan, soalnya kalo elu bad mood, bisa-bisa kita jadi korban pelampiasan di sini.” ujar Reno sembari tertawa. Elena dan Kellan pun ikut tertawa.
Virgo mendengus, “Gue bad mood lagi nih? Ckck, sudahlah, cabut yuk. Gue gak jadi pulang ke rumah, bosan gue!”
“Kemana lagi nih?” Sahut Elena malas.
“Seperti biasa kan?” Jawab Reno sembari mengedipkan mata kanannya ke arah Kellan.
“Gue udah tahu! Ke rumah gue kan? Haha ya sudah, buruan! Ntar keripik singkong habis lagi di makan ama adek gue.” kata Kellan.
Mendengar kata ‘keripik singkong’ telinga Virgo, Reno, dan Elena seakan berdiri tegak.
“Keripik singkong! Keripik singkong! Keripik singkong!” ucap ketiga sahabatnya secara bersamaan.
Kellan yang sudah terbiasa melihat mereka memasang gaya kampungan hanya menggeleng kecil. “Kalian yah, macam mau diberi permen aja. Haha yasudah cabut yuk!”
Mereka berempat berjalan beriringan menuju parkiran kafe.
“Ren! Kunci mobil loe nih! Ngapa di tas gue? Ckck.” Virgo melemparkan kunci tersebut ke arah Reno.
“Mana gue tahu! Loe nyulik ya?” ucap Reno sembari menangkap sigap barang kecil itu. Seketika Virgo menoyor bahunya, membuatnya tertawa kecil.
“Asem lu! Elu kira gue maling apa?!” cibir Virgo.
Kellan dan Elena hanya tertawa renyah melihat kelakuan dua sahabatnya, sambil berbisik-bisik ria, membuat Reno hanya geleng-geleng kepala.
“Elo cewek-cewek gak usah ikut-ikutan juga!”
“Yee, siapa juga yang ikutan elo Virgoo? Pede banget!” Kellan menjulurkan lidahnya dan membuat Virgo melotot. Elena hanya tersenyum tenang. Bukan hal yang baru lagi, dari semua sahabatnya, Elena lah yang paling dewasa dan mempunyai sifat keibuan. Elena yang rapi, selalu tampil anggun dengan dress selutut.Berbanding terbalik dengan Kellan, cewek tomboy, yang dimana-mana rambutnya diikat asal, selalu memakai kaos oblong dan jins ketat serta sepatu kets.
Dan mereka berempat pun beranjak menuju rumah Kellan, tempat perkumpulan mereka.
***
“RHIEKA DWI ANGGRAENI!!! KAMU APAIN KUCING AKUUU!?! DAN KAMU APAIN KAMAR AKUUU!!? HAAAAAHHH!??!” teriak Letha pada adiknya, Rhie. Rhie sengaja mengeluarkan kucingnya hanya untuk merusak-rusak kamarnya.
“Kak Letha kok galak banget, Rhie kan hanya ingin main-main ama si Mona. Emang salah yah?” ucapan Rhie yang sangat sangat polos membuat Letha .....
“SALAH BANGET ADEKKU SAYANG!! INI KAN KAMAR AKU! NGAPAIN KAMU MAIN DI KAMAR AKU! DASAR ANAK NAKAL!!” Letha memukul gemas pantat polos Rhie. Seketika Rhie menangis keras lalu berlari ke luar kamarnya.
“Bodoh amat!” gerutu Letha sembari membanting pintu kamarnya sekeras mungkin. Ia mengacak-acak rambutnya frustasi, kini di hadapannya bagaikan kapal pecah saking berantakannya.
“LETHAAAAAA!! KAMU APAIN ADEK KAMU!! KENAPA KAMU BIKIN DIA NANGIS!! DASAR KAMU INI!!” terdengar suara menggelegar dari arah dapur.
Letha hanya menggaruk kasar kepalanya yang tidak gatal. ‘Sumpah hari ini mood gue ancur banget!’ batinnya dalam hati.
“IYA MA! LETHA MINTA MAAF!!”
Kemudian Letha pun membersihkan kamarnya dengan hati gondok plus jengkel. Ketika selesai, ia menyambar kasar ponsel yang tergeletak di meja riasnya. Letha memang mempunyai kebiasaan aneh. Jika ia marah, ia akan melampiaskan kemarahannya ke media sosial. Seperti sekarang ini, Letha akan terjun ke dunia twitter.
Klik Tweet Baru..
Arrrrrghhh! Aku kesel banget hari ini! Kueseeellll buanget!! Puengen nonjok orang dah pokoknya!
Klik Send..
Semenit kemudian..
New mentions..
@Virgo01_ : @AlethaChan elo lagi PMS yah? Biasa aja dong ngomongx. Dasar cwe ribet!
‘DARI MONYET ITU LAGI??!!’ teriaknya dalam hati. kekesalan Letha memuncak lagi. Ia sangat heran mengapa monyet itu tak habis-habisnya memancing emosinya.
Klik Reply..
@AlethaChan : @Virgo01_ ELO GAK USAH DEH IKUT CAMPUR URUSAN GUE!!
Klik send..
Semenit kemudian..
@Virgo01_ : @AlethaChan Loh? Emang kenapa kalo gue ikut campur ? Mentang-mentang gue suka es campur, nasi campur gitu. Haha!
“Whuaaaatt? Nyambung kemana?” ujar Letha kesal.
@AlethaChan : @Virgo01_ gak lucu tau gak! Garing, gak mutu, gak krenyes! dasar!
@Virgo01_ : @AlethaChan Krenyes ? Emang kerupuk apa? Eh loe punya kerupuk? Rasa apa? Bagi2 dong. ;p
@AlethaChan : @Virgo01_ TAUK AH GELAP MONYET DODOL!
@Virgo01_ : @AlethaChan Disini gak gelap kok. Malahan cerah banget. Eh emang ada ya dodol rasa monyet? Wah gue baru tauu, beli di mana tuh?
“Ini cowok kok tiba-tiba cerewetnya minta ditabok! Huaah! Rese!” Letha pun enggan, bukan karena enggan. Tapi MALAS membalas mention cowok itu. Kayaknya tidak ada habisnya ia berdebat dengan si Virgo itu.
“Eh, ngomong-ngomong Virgo itu siapa sih?” Tanya Letha.
Sebagai gantinya, ia menulis tweet baru lagi.
DASAR COWOK RESE! MONYET JADI-JADIAN!!
New Mentions..
Letha hanya melihat mention si Virgo dengan mata setengah pejam. Rasa kantuknya tiba-tiba menyerang begitu cepat, mungkin karena ia lelah.
“OHH!” gumamnya pada diri sendiri sembari masih menatap layar ponselnya.
@Virgo01_ : @AlethaChan apa loe bilang? Gue ini pangeran tampan dari kerajaan langit! Elo buta yah? Masa elo bandingin gue ama monyet! Ckck, paraah!
Letha memilih sign out dari twitternya. Ia capek berurusan dengan monyet itu. Seketika ia membalikkan badan, mengambil bantal guling kesayangannya. Dan.. Tidur!
***
Virgo hanya tertawa terpingkal-pingkal sembari masih menatap layar ponselnya. Sampai-sampai perutnya sakit. Tiba-tiba ia mengerutkan kening. “Kok dia gak balas lagi yah? Ahh! Bodo amat! Emang gue pikirin!”
“Please deh Virgo, elo hari ini kenapa ? Swear dah! Loe hari ini aneh banget! Ckck.” tanya Elena, ia lagi-lagi menggelengkan kepalanya berulangkali.
“Betul! Tadi elo bad mood banget! Sekarang? .. Gue gak tahu! Pokoknya loe aneh!” Timpal Kellan.
“Lagian si dia siapa Go? Kayaknya gue cium sesuatu yang baru nih!” Ujar Reno.
Virgo yang bingung mendapat serbuan mendadak dari teman-temannya dalam sekejap hanya cengengesan.
“Ahaha! Loe loe pade macam polisi aja! Interogasi gue segala lagi! Gaak, gue gak apa-apa kok hari ini! Fine! Lupakan aja! Dan elo Ren, gak usah nanya! Elo juga setiap hari kan mentionan ama cewek loe itu!” jelas Virgo panjang lebar.
“Yee! Dia bukan cewek gue tau!” sepertinya Reno memulai pertengkaran lagi.
Elena hanya melipat tangannya di dada, matanya memicing ke arah dua cowok tersebut. “Ahh! Udah, udah! Gak usah bertengkar. Kita kembali ke topik awal!”
“Elo selalu aja yah melerai pertengkaran orang. Loe bener-bener keibuan yah El.” takjub Kellan.
Lagi-lagi Elena hanya tersenyum tipis. “Yasudah, lanjut Ren omongan loe tadi.”
“Oke, oke, gini nih,” Reno menatap satu-satu sahabatnya dengan serius. “Bentar lagi kan kita libur semester. Nah, gue ada rencana nih. Kita liburan bareng. Tentunya gak sehari, mungkin 1 mingguan lah. Gimana?”
“Di mana ? Di puncak, bogor?” Ucap Virgo, pandangannya beralih ke arah Kellan. “Kel, keripik singkong lu mana?”
“Tunggu Go, mama gue bikin keripik singkongnya gak kayak matuk ayam, pasti lamalah prosesnya. Dasar lu!”
Virgo hanya mencibir kesal, “Santai aja dong!”
“Jadi di mana Ren ?” lanjut Elena. Tidak menghiraukan kedua sahabatnya yang lagi-lagi bertengkar.
“Ah iya, rencananya gue gak mau liburannya di sekitar sini, gue juga gak mau liburannya di jabodetabek.”
“Terus di mana? Di planet?” sahut Kellan kesal.
“Ada dong. Kalo gue kasih tahu kalian, udah gak seru lagi! Intinya surprise!” Reno menampakkan senyum misteriusnya.
“Alah! Elo rese banget Ren!!” ketiga sahabatnya kompak berbicara.
Yang ngadain rencana hanya tertawa ngakak. “Haha, ntar kalian tahu kok. Di jamin seru loh! Soalnya loe-loe pada kan belum pernah ke sana. Itung-itung jalan-jalan gratis.”
Elena memperbaiki posisi duduknya.tampaknya ia berminat. “Kapan Ren ?”
“Besok kan hari senin, itu berarti hari pertama kita libur. Jadi kita kumpulnya di rumah Kellan lagi. Ntar mang Ujah, sopir gue yang antar kita-kita ke bandara. Dan kira-kira jam..” Reno melihat jam tangannya yang tertaut manis di pergelangan tangannya. “Jam setengah sebelas lah. Gimana? Deal?”
“Okedeh! Gue sih setuju-setuju aja!” Timpal Kellan.
“Gue juga setuju kok. Lumayan gue juga jenuh di jakarta. Pengen suasana baru.” ujar Elena senang.
“Elo gimana?” Reno mengalihkan pandangannya ke arah Virgo yang sedari tadi diam.
“Eum, okedeh gue juga ikut!” sahut Virgo yang tampaknya ragu.
“Elo jangan ragu-ragu Go. Gak enak kalo salahsatu dari kita gak niat liburan gitu.” Elena memandang tepat di manik mata Virgo. Ada yang aneh, begitulah pikiran Elena. Ia masih saja khawatir dengan Virgo, karena semenjak mereka berempat di kafe, Virgo marah-marah sendiri, dan ketika berada di rumah Kellan, sekarang Virgo malah tertawa sendiri. Aneh bukan!
“Iyaya! Gue ikut!” sahut Virgo malas. “Bad mood gue datang lagi. Gak tahu kenapa. Tapi besok udah enggak kok.”
“Ckck, kasihan banget loe! Makanya loe jangan sering-sering bad mood. Kasian tuh muka, ntar tambah tua gitu. Dan sering olahraga senyum, biar awet muda.” Kellan menggelengkan kepalanya, memasang muka khawatir, mirip dengan sikap Elena.
Reno dan Virgo lagi-lagi tertawa. Terlebih Virgo, ia sampai memegang perutnya yang sakit karena tertawa. “Sok keibuan loe Kel, gak cocok, gak cocok.”
Virgo tiba-tiba menatap Elena yang sedari tadi menatapnya dan tidak ikut tertawa. Ia heran. “Loe kok nafsu banget liat gue El?”
Sadar dari lamunannya, dengan gerakan refleks, Elena memukul bahu Virgo. “Idih, pede banget loe.”
Virgo yang tak curiga sama sekali hanya tertawa kekeh.
Tiba-tiba suara cempreng mamanya Kellan terdengar.
“KERIPIK SINGKONG! Siapa yang mau keripik singkoong???”
Tentunya, Elena, Virgo, dan Reno tidak diminta dua kali. Mereka berlari meninggalkan Gazebo Kellan, tempat perkumpulan mereka. Kellan hanya tertawa melihat tingkah ketiga sahabatnya. Tanpa pikir lagi, Kellan menyusul mereka ke arah ruang makan yang dekat dengan Gazebo.
Suasana mendadak riuh, Kellan melihat Reno dan Virgo rebutan keripik singkong sembari tertawa lepas. Ia melihat Elena dan Stone, adik Kellan saling menyuap-nyuap. Michel, mama Kellan hanya tertawa melihat mereka.
Kellan pun tersenyum manis, ia sangat bersyukur dipertemukan ketiga sahabatnya. Entah apa yang ia lakukan jika ia kehilangan mereka. Kellan sangat mencintai sahabat-sahabatnya yang ia rajut selama 2 tahun lamanya bersama mereka. Berharap persahabatan mereka selamanya tergenggam hingga akhir hayatnya.
“Selamanya persahabatan? Apa ia?” gumam Kellan ragu, ia pun menatap punggung cowok tersebut. Ia menatapnya dengan penuh kekaguman, bersamaan dengan perasaan-perasaan aneh yang selalu menggelitik hatinya yang dipendamnya selama ini.
***
“Virgo dan Kellan lama banget sih! Katanya bentaran aja ke toiletnya, tapi tu dua anak kok kagak muncul-muncul. Bentar lagi kita naik pesawat nih!” gerutu Reno. Ia sangat kesal, sembari tetap celingak-celinguk ke arah yang tidak jelas.
“Iya tuh! Mereka mana sih?” Elena berdecak kesal. Ia menatap jam mungilnya dengan khawatir.
Reno pun kembali duduk di ruang tunggu. Bersampingan dengan Elena. Di hadapannya, terletak 4 koper kecil. Reno hanya memakai pakaian sederhana, kaos biru pudar berjaket hitam serta celana biru jins dan sepatu kets favoritnya. Tak lupa kacamata hitam gelap terpasang manis di matanya. Tak pelak, orang-orang di sekitarnya terutama cewek-cewek memandangnya dengan penuh pesona. Tapi Reno sendiri cuek.
Elena sendiri lagi-lagi tampil cantik, rambutnya dibiarkan tergerai, dihiasi oleh bandol berwarna merah hati. Pakaiannya juga sederhana, hanya kaos ketat hijau toscha dibalut jaket pendek merah metalik. Ia juga memakai rok selutut berwarna hijau toscha serta sepatu berhiaskan pita merah hati.
Tiba-tiba suara wanita mengagetkan Reno dan Elena, mereka berdua bertambah panik, pasalnya wanita tersebut mengumumkan bahwa semuanya bersiap-siap menuju ke dalam pesawat, karena pesawat sebentar lagi akan terbang.
“Sori! Hosh hosh! Sori gue telat” tiba-tiba suara Virgo mengagetkan Elena dan Reno, membuat mereka bernapas lega.
Reno bersiap-siap untuk memarahi kedua temannya yang telat itu, tapi ia tiba-tiba berhenti melihat Kellan turun dari pelukan Virgo. Ia kaget dan heran. Begitu juga dengan Elena.
Melihat hal itu, dada Elena tiba-tiba bergemuruh panas melihat Virgo dan Kellan. Ada rasa yang sesak dalam hatinya. Elena tak tahu hal itu. Yang jelas ia tidak suka melihat kejadian ini. Mungkinkah ia cemburu?
Namun, ditepisnya perasaan cemburu itu. Karena Elena melihat muka pucat Kellan. Bibirnya berwarna pink pucat membuat Reno dan Elena khawatir.
“Go, Kellan kenapa?” ucap Elena sembari membawa Kellan di sampingnya. Ia membuka tasnya, mengambil minyak kayu putih yang selalu di bawanya. Lalu di ciumnya minyak kayu putih itu ke hidung Kellan.
“Dia kena diare akut, tadi di toilet, dia bolak-balik terus dari wc. Mukanya pucat banget, kayaknya dehidrasi. Makanya gue tadi lama banget. Gimana nih?” Virgo mengusap-usap kepala Kellan.
“Gimana yah? Tentunya kita gak bisa batalin rencana ini.” raut muka Reno tercetak bingung, ia menatap orang-orang yang sudah masuk ke ruangan selanjutnya menuju ke dalam pesawat.
Tiba-tiba Reno melepas jaket tebalnya, lalu memasangkan ke tubuh Kellan. “Di dalam pesawat dingin, lagian di pesawat ada toilet kok. Virgo, lepasin jaket loe. Bungkus Elena agar ia hangat. Apa boleh buat, maafin gue Kellan. Rencana ini gak bisa dibatalin.”
Seketika Virgo melepaskan jaketnya lalu memberinya kepada Reno yang kemudian memasangnya dengan rapi.
Tiba-tiba dengan gerakan tak terduga, Reno mengangkat tubuh Kellan menuju ke ruang selanjutnya. Di sana berdiri dua orang satpam yang heran dengan kelakuan Reno.
“Elena, Virgo, loe bawa koper-koper kita dong. Sori gue gak bisa bawa.” ujar Reno.
Reno menggendongnya, pikir Kellan. Dan tatapan mata Kellan bertumbukan pada Reno, hatinya berdesir melihat Reno. Ia suka Reno dengan perhatiannya, Kellan sangat suka. Tak sadar Reno tersenyum tipis, sehingga nampak lesung di pipi kirinya. Kellan menoleh ke arah lain, ia tidak ingin mukanya terlihat memerah lagi, ia sangat malu.
“Mas, kenapa enengnya di gendong Sakit?” tanya pak satpam.
Reno hanya tersenyum mengangguk lalu melanjutkan jalannya setelah berhenti ketika Reno menyerahkan tiket-tiket sahabatnya pada pak satpam tersebut. Tak ketinggalan Elena dan Virgo tersenyum ramah. Sehingga mereka pun berjalan lagi.
Dan akhirnya pesawat terbang ketika mereka berempat adalah orang yang terakhir masuk ke dalam pesawat.
***
“Kellan, gimana keadaan loe sekarang?” ucap Reno ketika melihat Kellan menggeliat malas di kursi duduknya.
Rupanya Kellan baru bangun tidur!
“Udah baikan Ren, setidaknya gak separah tadi. Makasih yah atas perhatian loe.” Kellan tersenyum tipis. Kondisinya sudah baikan, meskipun masih terlihat pucat.
“Nanti kalo udah sampe, gue langsung bawa loe ke dokter!” tegas Reno.
“Gak usah Ren! Gue baik-baik aja kok. Gue cuman perlu istirahat. Lagian gue gak mau ngerepotin loe lagi.” elak Kellan.
“Sebagai sahabat gue gak merasa direpotin kok, lagian gue yang harus bertanggung jawab di sini, soalnya gue ngajak kalian liburan, jadi gue harus tanggung resikonya.” Reno tersenyum sembari mengelus-elus rambut halus Kellan.
Lagi-lagi jantung Kellan berdegup keras. Ada apa ini ? Pikir Kellan.
“Makasih yah Ren, elo sahabat gue yang paling baik! Ohya, Elena dan Virgo di mana ?”
“Mereka duduk di depan, palingan tidur tuh, elo gak tau aja, tu dua anak hobinya tidur mulu!” sergah Reno. Kellan hanya tertawa ngakak.
Reno menerawang ke arah jendela. Tiba-tiba terdengar pengumuman bahwa pesawat akan mendarat sebentar lagi. Segeranya Reno membangunkan Elena dan Virgo. Yang dibangun cuman mengucek-ngucek matanya. Elena merasa gerah, walaupun udara dingin menyergapnya, diikatnya dengan asal rambut Elena sehingga tak sedikit belasan rambutnya jatuh bebas dari ikatan tersebut. Membuatnya sangat manis. Virgo yang melihatnya hanya melongo, terpesona sejenak. Tiba-tiba suara Reno mengagetkan Elena dan Virgo.
“Hey liat! Itu bandara tempat kita mendarat, perhatikan baik-baik, keren banget arsitekturnya!” teriak Reno.
Mereka berempat hanya menatap takjub, saking takjubnya, mulutnya sampai terbuka. Mereka kagum akan keindahannya.
Bandara yang dilihatnya seperti Sydney, Australia. Berwarna putih pucat, terkesan elegan dan mewah di setiap sudutnya serta atapnya melancip ke atas. Bentuknya sangat unik. Seakan bandara ini menceritakan ciri khas dari kota ini. Beda dari bandara lainnya.
“YAPP! TEMAN-TEMAN! WELCOME TO MAKASSAR CITY! KITA AKAN LIBURAN SEMINGGU LEBIH DI SINI!” lagi-lagi Reno teriak di dalam pesawat, tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya yang menatapnya heran.
“M-Makassar!?!?” ucap ketiga sahabatnya serempak.

-TBC-

Rabu, 10 April 2013

AKULAH BUNGA YANG PENUH LUKA!

“tolong dok, selamatkan Frischa. Apapun cara dokter, yang penting selamatkan dia.” Pintanya dengan nada memohon. Cowok berambut spike tersebut sangat khawatir. Sebut saja Dylan. 

Lalu dokter itu pun mengangguk sembari menutup pintu ruang UGD.

Tak sadar air mata Dylan menetes, perlahan ia menoleh ke Anna yang sedari tadi diam. Suaranya bergetar, “apa yang terjadi dengan kamu dan Frisc?”

“aku,” Anna sedikit terkejut dengan gaya bicara Dylan. “aku gak tahu, saat kita nyebrang sama-sama, tiba-tiba mobil dari arah berlawanan melaju cepat lalu Frisc mendorong aku, dan semuanya terjadi begitu cepat, dia,”

“dan dia tertabrak mobil karena menyelamatkan kamu?” ujar Dylan memotong pembicaraan Anna. Ia memejamkan mata. Perlahan ia menghembuskan napasnya dengan kasar. 

Ketika membuka matanya, dengan cepat Dylan mencengkeram bahu Anna. Menatapnya tepat di manik matanya. “Ann, aku tidak tahu apa yang ada di pikiran kamu. tapi aku ingin Tanya satu hal, kenapa kamu selalu aja mencelakakan Frisc? Dia tidak salah apa-apa sama kamu, dia baik banget sama kamu. Dan kamu adalah sahabat terbaik aku. Asal kamu tahu yah, aku sangat sayang ama Frisc, sangat sayang” Di akhir kalimat, perlahan suara Dylan mengecil, seakan tak sanggup untuk berbicara.

‘aku juga cinta banget sama kamu, Lan!’ batin Anna dalam hati.

Kalimat Dylan mampu membuat hati Anna merasa tertohok. “Lan, aku sudah bilang beberapa kali sama kamu. Sumpah! Swear! Aku tidak ada maksud apa-apa untuk mencelakakan Frisc. Aku juga tidak benci sama dia. Dan maafkan aku, aku juga tidak tahu kalau begini jadinya. Lagian ini bukan murni kesalahanku.” Ucap Anna terisak-isak. Hatinya sangat teriris melihat raut wajah sahabatnya yang menampakkan aura kebencian. Wajah yang tak seperti dulu lagi semenjak Frischa muncul.

“maaf? Segampang itu yah?” ucap Dylan sinis. “dan apa kamu bilang? Bukan murni kesalahanmu? Itu murni kesalahanmu, Ann!! Basi! Sudahlah, aku sudah tidak percaya lagi sama kamu. Aku merasa dibohongin sama kamu terus, dan hatiku sakit Ann, sakit!” Dylan menunjuk dadanya dengan keras.

‘aku yang lebih sakit Lan!’ lagi-lagi Anna berteriak di dalam hatinya.

“kalau sampai Frischa terjadi yang tidak-tidak, mulai sekarang persahabatan kita sampai di sini saja, sudah tidak ada artinya lagi.” Gertak Dylan sembari meninggalkan Anna.

Anna terperangah. Menatap punggung Dylan dengan nanar. Apa yang dia katakan? Pikirnya. Luka yang ia balut kembali terbuka kasar di hatinya. Mengucur bagaikan aliran sungai yang deras. Anna terduduk, memejamkan matanya, menahan pilu yang seakan menerjangnya berulangkali. Perlahan ia memegang dadanya yang entah berapa kali sudah sakit. Ia menghimpitnya, berharap rasa sakit itu tidak keluar. Air matanya tak kunjung berhenti. Ia menangis bersama luka yang dipeliharanya.

“ternyata memang benar, kamu lebih mengkhawatirkan Frisc dibanding aku. Padahal aku sahabat kamu Lan! Sahabat kecil kamu! Kamu tidak pernah sedikitpun khawatir dengan aku. Dan kamu tidak sedikitpun memikirkan perasaan aku bahwa aku cinta banget sama kamu!” teriak Anna dalam hati.

Tiba-tiba Anna mengeluarkan notes-nya yang selalu dibawa kemana-mana. Menatap kata-kata yang ditulisnya.

'Dylan! Aku bagaikan bunga dan kamu bagaikan lebah. Lebah yang selalu mengisi cairan-cairan beracun hingga bunga itu rusak! Bunga itu tidak berkembang! Bunga itu tidak cantik lagi! Dan bunga itu penuh luka!'

“aku juga sakit!”